DATANGNYA REJEKI KARENA DIPERCAYA
Kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Karena seorang manusia ketika sudah memperoleh kepercayaan akan menjadi rezeki sendiri bagi dirinya dan keluarganya. Sepenggal kisah Inspiratif dari dua orang sahabat.
Beberapa hari lalu saya ngobrol santai dengan dua orang sahabat. Keduanya masih muda usianya sekitar 32 tahunan. Yang satu usahanya transportasi truk dan satu lagi kebun. Keduanya dapat fasilitas kredit bank.
Mungkin kebetulan saja, salah satunya dapat telpon dari petugas lembaga keuangan. Katanya mengabarkan kalau pengajuan plafon kreditnya Rp 10 milyar disetujui atasannya. Setara dengan 12 unit tronton.
Padahal setahun lalu dapat fasilitas 6 unit tronton. Yang menurut pengakuannya tiap bulan dapat laba bersih, setelah dipotong angsuran gaji sopir, perawatan dan pajak dapat sekitar Rp 45 juta/unit/bulan. Atau di atas Rp 3 milyar/tahun untuk 6 unitnya.
Belum dampak manfaatnya bagi masyarakat yang kerja pada usahanya tersebut serta keluarga yang ikut menikmatinya. Dampak pajak lagi bagi negara. Dampak imbas nilai tambah perputaran ekonomi riilnya yang bisa jadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Begitu juga sahabat satu lagi. Berkembang kebunnya yang berawal dari hanya 2 ha 6 tahun silam. Kini sudah jadi 31 ha produktif. Kiatnya yang 2 ha hanya untuk jaminan/kolatetal di bank, lalu buat ekspansi. Setelah lunas pinjam lagi buat ekspansi lagi dan terus begitu.
Pada dua usaha beda di atas. Ada hal menarik yaitu jaminannya yang usaha transportasi hanya truknya saja. Rumah, kebun dan aset lainnya tanpa jadi jaminan. Yang usaha kebun sama juga tanpa menjaminkan rumah dan semua kebunnya.
Uniknya lagi, pihak bank dan leasing truk yang menyarankan agar ekspansi. Bukan pelaku usaha. Bahkan saat pengajuan kenaikan plafon juga pihak analis bersama bagian pemasaran kredit bank. Itupun tanpa sepengetahuan pelakunya, setelah goal disetujui pimpinan baru mengabari pelaku usaha.
Kisah nyata di atas adalah bahan pembelajaran betapa berartinya sebuah kepercayaan. Kredit (utang) berarti pula kepercayaan. Mereka dan mungkin banyak masyarakat sukses usaha berkat dapat kepercayaan bank. Begitu juga bank sukses berkat kepercayaan masyarakt mau menabung dan deposito di bank.
Saya tidak tahu persis bank tersebut bank umum atau bank syariah.
Oleh;
Wayan Supadno
Pak Tani
Kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia. Karena seorang manusia ketika sudah memperoleh kepercayaan akan menjadi rezeki sendiri bagi dirinya dan keluarganya. Sepenggal kisah Inspiratif dari dua orang sahabat.
Beberapa hari lalu saya ngobrol santai dengan dua orang sahabat. Keduanya masih muda usianya sekitar 32 tahunan. Yang satu usahanya transportasi truk dan satu lagi kebun. Keduanya dapat fasilitas kredit bank.
Mungkin kebetulan saja, salah satunya dapat telpon dari petugas lembaga keuangan. Katanya mengabarkan kalau pengajuan plafon kreditnya Rp 10 milyar disetujui atasannya. Setara dengan 12 unit tronton.
Padahal setahun lalu dapat fasilitas 6 unit tronton. Yang menurut pengakuannya tiap bulan dapat laba bersih, setelah dipotong angsuran gaji sopir, perawatan dan pajak dapat sekitar Rp 45 juta/unit/bulan. Atau di atas Rp 3 milyar/tahun untuk 6 unitnya.
Belum dampak manfaatnya bagi masyarakat yang kerja pada usahanya tersebut serta keluarga yang ikut menikmatinya. Dampak pajak lagi bagi negara. Dampak imbas nilai tambah perputaran ekonomi riilnya yang bisa jadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Begitu juga sahabat satu lagi. Berkembang kebunnya yang berawal dari hanya 2 ha 6 tahun silam. Kini sudah jadi 31 ha produktif. Kiatnya yang 2 ha hanya untuk jaminan/kolatetal di bank, lalu buat ekspansi. Setelah lunas pinjam lagi buat ekspansi lagi dan terus begitu.
Pada dua usaha beda di atas. Ada hal menarik yaitu jaminannya yang usaha transportasi hanya truknya saja. Rumah, kebun dan aset lainnya tanpa jadi jaminan. Yang usaha kebun sama juga tanpa menjaminkan rumah dan semua kebunnya.
Uniknya lagi, pihak bank dan leasing truk yang menyarankan agar ekspansi. Bukan pelaku usaha. Bahkan saat pengajuan kenaikan plafon juga pihak analis bersama bagian pemasaran kredit bank. Itupun tanpa sepengetahuan pelakunya, setelah goal disetujui pimpinan baru mengabari pelaku usaha.
Kisah nyata di atas adalah bahan pembelajaran betapa berartinya sebuah kepercayaan. Kredit (utang) berarti pula kepercayaan. Mereka dan mungkin banyak masyarakat sukses usaha berkat dapat kepercayaan bank. Begitu juga bank sukses berkat kepercayaan masyarakt mau menabung dan deposito di bank.
Saya tidak tahu persis bank tersebut bank umum atau bank syariah.
Oleh;
Wayan Supadno
Pak Tani
Comments
Post a Comment