Skip to main content

Akar Dunia Usaha

MELATIH KEKUATAN AKAR DUNIA USAHA

Sekitar tahun 1996, sekalipun usaha saya yang dari nol baru berusia satu tahun pertama kali tertipu relasi (purel) lalu rugi dan bangkrut. Salah satu usahanya mengumpulkan benih kacang - kacangan penutup lahan kelapa sawit muda (cover crops Puraria Javanica/PJ). Di Pematang Siantar Sumut tempat saya berdinas militer pertama kali seusai dilantik di Magelang merupakan sentra tanaman tersebut, di lahan milik PTPN IV.

Masyarakat pada memanen lalu saya salah satu jadi pengepul dan dijual lagi di antaranya ke Pekanbaru Riau dan Palembang Sumsel, wilayah tersebut sebagai pengembangan sawit saat itu. Menyenangkan sekali karena melibatkan ekonomi masyarakat kecil secara besar - besaran. Bermanfaat. Sepulang dinas sore hari saya keliling untuk ke para pemetik tersebut dengan sepeda motor tua Vespa Kongo 1963. Jika sudah banyak mereka mengantar ke rumah dinas saya.

Sekitar tiga kali mengirim ke Pekanbaru lancar. Kiriman ke empat kalinya, pembelinya minta dikirim jumlah besar jauh di atas kapasitas saya yaitu 5,5 ton atau satu colt diesel. Padahal kemampuan maksimum saya hanya 2 ton saja. Lalu meyakinkan ke beberapa pengepul hal tersebut, pendek kata boleh utang dibayar belakangan 2 minggu berikutnya setelah barang dikirim sebanyak 3,5 ton. Ternyata tidak dibayar, berlarut - larut hingga sebulan. Hingga saya datangi ke Pekanbaru ternyata barang tidak ada dan uangpun tidak ada juga.

Asli tertipu oleh 5 orang dalam satu kesepakatan. Awalnya tentu saya emosi marah walaupun tanpa kontak fisik. Saya lapor polisi juga tidak menuai solusi. Pulang ke rumah jadi sumber pertengkaran dengan keluarga. Tetap saya dianggap salah, gegabah kurang hati -hati.  Mungkin waktu itu saya masih punya ilmu sembrono ekspansi lepas  kendali. Belum refleks peka terhadap karakter mitra usaha. Terserang hama penyakit wirausahawan.

Tak terhindarkan harus rugi, gagal dan bangkrut pertama kalinya. Mental diuji. Hingga datang ke 3 orang pengepul pemilik benih kacanagan tersebut. Karena nilainya memang paling mahal di antara benih yang lainnya. Saat ini saja harganya ratusan ribu per kg nya. Saya jelaskan dengan apa adanya. Dua orang memahami boleh diangsur hingga setahun dan satu lagi kesannya tidak terima. Akhirnya bisa mengertti juga.

Janji saya hanya satu saja pasti akan saya lunasi, cepat atau lambat. Hanya masalah waktu saja. Ternyata tidak sampai tiga bulan sudah lunas semua. Akibat makin banyak yang percaya. Yang punya barang banyak yang minta tolong dijualkan dan pembelipun makin banyak pesanannya. Saat itu, kasus ini benar - benar mata kuliah yang harus dipahami, dianalisa dengan seksama dan kesimpulan solusi cepat pada kesempatan pertama. Sungguh proses pembelajaran hal mentalitas dan kapasitas olah masalah lapangan di dunia nyata.

*Ibaratnya. Akar berusaha agar makin kuat untuk lebih gigih berusaha lagi. Rejeki halal makin bertambah. Makin banyak memperkerjakan masyarakat luas. Bermanfaat nyata di sela - sela sibuk tugas disiplin sebagai prajurit (perwira) TNI.*


Salam Rahayu 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani

Comments

Popular posts from this blog

Ideoligi Pancasila dalam Teori Analisis Sistem Politik

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Indonesa sebagai Negara yang merupakan salah satu dari sekian banyak Negara di dunia yang menganut system Demokrasi. Karena Negara demokrasi telah di anggap sebagai sebuah ideology yang pantas di terapkan di Negara yang sudah berusia 69 tahun ini, sehingga rakyat adalah sumber kekuatan terbesar dalam Negara Demokrasi. Sebagaimana selogannya “Dari Rakyat, oleh Rakyat dan Untuk Rakyat”, sehingga untuk menentukan pemimpin di tingkat daerah, provinsi maupun pusat ada proses pemilihan yang dilakukan langsung oleh rakyat itu sendiri atau biasa disebut Pemilu. Dalam pemilu terakhir kemarin yaitu pada masa pemilihan Presiden 2014, banyak polemic di tubuh Negara Indonesia. Khususnya terkait masalah hukum atau undang-undang yang terkait pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Dan hingga saat ini pergulatan yang belum selesai di tubuh parlemen kita yakni dua kubu yang semasa pemilu presiden 2014 belum mampu berdamai juga. Ku...

Bank dipersembahkan untuk pelaku Usaha

MEMAHAMI MAUNYA PERBANKAN Baru - baru ini Pemerintah meluncurkan program yang jadi perbincangan publik. Yaitu suku bunga bank yang rendah. Maksud tujuannya pasti guna merangsang agar makin banyak partisipasi masyarakat dalam upaya melahirkan pelaku usaha (wirausahawan/pengusaha) baru. Ilustrasinya .. Karena  program tersebut akan makin tercipta iklim usaha makin sehat lalu ada pemain  pelaku baru di dunia usaha, maka dampaknya ; 1. Andaikan terlahir 1 juta pengusaha baru lalu 1 orangnya merekrut pekerja 6 orang saja maka total tenaga terserap 7 juta orang. Maka habislah jumlah pengangguran saat ini yang 6,8 juta orang (BPS). Ini multiplier effect nya juga ke indek pembangunan manusia Indonesia. 2. Andaikan 1 juta pengusaha baru memutar dana di bank jadi ekonomi rill Rp 500 juta/orang usaha. Maka dana berputar Rp 500 milyar/bulan. Jika nilai tambahnya buat masyarakat pelaku 5% saja maka Rp 25 milyar/bulan. Jika selama 5 tahun maka dampaknya akan kuadran. Tentu masih ...

Dampak Inflasi terhadap Iklim Usaha

PROBLEMATIKA IKLIM USAHA Prinsipnya, saya pribadi sangat memahami jika pemerintah berusaha mengendalikan agar harga pangan stabil tetap bisa kompetitif murah wajar. Agar inflasi tidak naik yang berdampak pada proses mengerek interest rate (suku bunga) bank. Dampak lanjutannya biaya produksi naik akibat upah kerja yang minta naik. Ekstrimnya lagi jika inflasi naik maka angka kemiskinan sulit diturunkan. Makin tidak kompetitif lagi. Kondisi seperti ini pasti sangat dihindari oleh semua pemimpin. Fokus pada biaya pembiayaan yang kalau diaudit selama ini paling besar kontribusinya menaikkan angka inflasi adalah sektor pangan dan transportasi (BPS). Sehingga sering langkah cepatnya dengan cara impor pangan murah agar kembali turun. Inflasipun kembali stabil. Di balik proses itu semua, adanya harga pangan naik sesungguhnya karena jumlah pasokan (produksi) lebih sedikit dibanding permintaan pasar atau karena harga di dalam negeri jauh lebih mahal dari harga di luar negeri. Singkatn...