Skip to main content

Lokomotif Industri Petani

INDUSTRIALISASI LOKOMOTIF KESEJAHTERAAN PETANI

Wayan Supadno
*Bahkan menurut hasil survei intelijen bisnis, kenapa beberapa negara bisa menjual gula dan beras dengan harga sangat murah. Ternyata berkat adanya sukses industrialisasi. Gula hanyalah produk samping dari produk utama alkohol (bioethanol). Beras  hanyalah produk samping  pasca pengambilan kulit arinya untuk bahan baku industri makanan bayi dan farmasi multi vitamin utamanya vitamin B yang nilai ekonominya sangat tinggi tersebut.*

Hampir bisa dipastikan bahwa kemajuan pertanian dan kesejateraan petaninya sebuah bangsa pertanda bangsa tersebut sudah begitu pesatnya kemajuan industrinya. Misal saja negara - nehara maju sejak lama bahkan negara baru maju seperti RRC dan Korea Selatan.

Ilustrasi sederhananya ;

1. Petai, kelor, porang, kulit manggis, jeruk lemon dan lainnya mampu mendongkrak kesejahteraan petani semenjak komoditas tersebut dinyatakan sebagai bahan baku farmasi. Barulah teknis budi daya komoditas diperjungkan. Kebutuhannya meledak besar karena bersifat bagian dari kebutuhan bahan baku industri.

2. Sawit, kopra, kedelai, bunga matahari mampu menjadi pendongkrak kesejahteraan petani karena setelah meluasnya kebutuhan bahan baku energi terbaharukan untuk solar, bensin hingga avtur. Karena kebutuhan pasarnya pasti dan jumlah besar rutin maka dilakukan riset peningkatan produktivitasnya.

3. Kulit pelepah batang pisang, serabut kelapa dan sawit juga tak jauh beda. Petaninya bisa sejahtera berkat ada industrialisasinya untuk kebutuhan yang bernilai ekonomi jauh lebih tinggi. Misal bahan baku handphone, jok mobil, helm dan lainnya. Maka spontan jadi perhatian publik lalu ada upaya rekayasa kreatifnya untuk memenuhi hal di atas.

*Artinya kalau mau meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan utamanya petani. Tak cukup hanya konsep peningkatan produksi melalui budi daya semata. Harus perhatian serius terhadap produk turunan yang nilai tambahnya dari produk turunannya berharga tinggi. Tentu dengan hilirisasi inovasi jadi industri, pasar produk turunannya. Tak kalah pentingnya membangun manusia berjiwa wirausahawan industri inovatifnya, pelaku usahanya.*

Salam Inovasi 🇮🇩

Comments

Popular posts from this blog

Bank dipersembahkan untuk pelaku Usaha

MEMAHAMI MAUNYA PERBANKAN Baru - baru ini Pemerintah meluncurkan program yang jadi perbincangan publik. Yaitu suku bunga bank yang rendah. Maksud tujuannya pasti guna merangsang agar makin banyak partisipasi masyarakat dalam upaya melahirkan pelaku usaha (wirausahawan/pengusaha) baru. Ilustrasinya .. Karena  program tersebut akan makin tercipta iklim usaha makin sehat lalu ada pemain  pelaku baru di dunia usaha, maka dampaknya ; 1. Andaikan terlahir 1 juta pengusaha baru lalu 1 orangnya merekrut pekerja 6 orang saja maka total tenaga terserap 7 juta orang. Maka habislah jumlah pengangguran saat ini yang 6,8 juta orang (BPS). Ini multiplier effect nya juga ke indek pembangunan manusia Indonesia. 2. Andaikan 1 juta pengusaha baru memutar dana di bank jadi ekonomi rill Rp 500 juta/orang usaha. Maka dana berputar Rp 500 milyar/bulan. Jika nilai tambahnya buat masyarakat pelaku 5% saja maka Rp 25 milyar/bulan. Jika selama 5 tahun maka dampaknya akan kuadran. Tentu masih banyak la

Pentingnya Bimbingan Wirausaha Bagi Anak

ILMU HIKMAH IMPROVISASI DIRI SEJAK DINI Setahun lalu, saya terperangah kaget sekitar jam-jam segini, jam 10 pagi. Di rumah saya di Kota Wisata Cibubur. Anak - anak SMA yang satu sekolah dengan anak saya, mereka datang berlima. Kompak solid mau berbuat sesuatu dengan pakaian olah raga mau mencari dana. Mereka menawarkan jasa mau menyuci mobil saya, agar dapat uang jasa. Karena oleh sekolahnya dapat tugas pada akhir semester harus punya kegiatan sosial salah satunya pentas seni. Tapi dilarang keras minta bantuan dengan segala macam propposal ke banyak tempat. Mereka Harus mandiri. Lihat lebih banyak praktek wirausaha siswa SMK Dana untuk acara tersebut harus dari keringatnya di luar jam sekolah. Misal membersihkan mobil, memasarkan produk tertentu dan lain sebagainya. Padahal saya tahu persis mereka adalah dari keluarga menengah ke atas semuanya. Mereka diantar sopir pribadi orang tuanya. Akhirnya saya persilahkan, anak saya brserta teman - temannya menyuci mobil saya lalu barul

Akar Dunia Usaha

MELATIH KEKUATAN AKAR DUNIA USAHA Sekitar tahun 1996, sekalipun usaha saya yang dari nol baru berusia satu tahun pertama kali tertipu relasi (purel) lalu rugi dan bangkrut. Salah satu usahanya mengumpulkan benih kacang - kacangan penutup lahan kelapa sawit muda (cover crops Puraria Javanica/PJ). Di Pematang Siantar Sumut tempat saya berdinas militer pertama kali seusai dilantik di Magelang merupakan sentra tanaman tersebut, di lahan milik PTPN IV. Masyarakat pada memanen lalu saya salah satu jadi pengepul dan dijual lagi di antaranya ke Pekanbaru Riau dan Palembang Sumsel, wilayah tersebut sebagai pengembangan sawit saat itu. Menyenangkan sekali karena melibatkan ekonomi masyarakat kecil secara besar - besaran. Bermanfaat. Sepulang dinas sore hari saya keliling untuk ke para pemetik tersebut dengan sepeda motor tua Vespa Kongo 1963. Jika sudah banyak mereka mengantar ke rumah dinas saya. Sekitar tiga kali mengirim ke Pekanbaru lancar. Kiriman ke empat kalinya, pembelinya minta