BELAKANG RUMAH BANYAK BURUNG KUTILANG LIAR BERKICAU
Wayan Supadno.
Karena bertanya hal itu lalu saya jelaskan detail awalnya. Bahwa saya begitu bahagianya saat melihat dan mendengar kicauan burung, apalagi banyak kompak membentuk koloni , mencari makan bersama sambil menyanyi bersahut - sahutan. Itulah hal tak ternilai. Lalu saya sengaja menanam tanaman yang buahnya disukai burung kutilang yaitu Salam.
Saat berrbuah merah kecil - kecil banyak sekali, bagai mengundang burung liar hingga puluhan ekor jumlahnya. Agar benihnya ditebar di banyak tempat sehingga terjadi proses regenerasi yang baik bagi pohon salam, daunnya di Eropa sangat dibutuhkan jumlah tak terbatas. Walaupun masyarakat kita banyak belum tahu besarnya " ceruk pasar " daun salam di dalam maupun di luar negeri . Tahunya cuma bagian dari bumbu dapur sebagai penyedapnya.
Sehingga beliau membuat target di sekitar villanya mau ditanam pohon salam agak banyak. Agar hadir juga burung kutilang lebih banyak lagi. Yang pada akhirnya hadir rasa bahagia karena membahagiakan kehidupan lain, ciptaan Nya juga. Mendengar cerita rencana itupun ikut bahagia, padahal baru rencana. Apalagi jika itu betul dijalankan, hem jauh lebih bahagia lagi rasannya.
Sawahnya di tengah pekarangan yang mau diaktifkan luasnya 3 ha. Tegalannya 4 ha dengan dengan tanaman beragam tapi selama ini tiada pendapatan yang berarti. Persis umumnya yang saya tahu. Sawahnya mau diaktifkan agar banyak cacing dan belut agar hasilnya organik. Saran saya agar ditabur pupuk organik 5 ton/ha, dolomit 2 ton/ha dan biang mikroba curah 20 liter/ha. Tiap 2 tahun sekali. Dibajak traktor agar homogen mutunya lalu 2 minggu berikutnya mulai ditanam.
Maka 3 bulan lagi akan banyak strain mikroba lawannya penyakit berbiak massal melindungi (mencegah) ancaman penyakit . Bahkan cacing, belut, katak dan kelelawar pemangsa wereng hama tanaman akan berbiak massal, itulah sahabat petani.
Salam Bahagia🇲🇨
Pak Tani
Wayan Supadno.
*" Lho, kok banyak burung liar berkicau di sekitar rumah Jakarta. Rasanya aneh. Menyenangkan sekali. Kami suka dengan ini semua ". Itulah komentar Bapak dan Ibu, tamu di rumah Cibubur beberapa waktu lalu. Beliau pejabat teras (Eselon 1) di salah satu kemeterian yang beberapa bulan lagi mau pensiun. Ngajak diskusi hal kebunnya yang akan diurus serius saat pensiun nanti.*
Karena bertanya hal itu lalu saya jelaskan detail awalnya. Bahwa saya begitu bahagianya saat melihat dan mendengar kicauan burung, apalagi banyak kompak membentuk koloni , mencari makan bersama sambil menyanyi bersahut - sahutan. Itulah hal tak ternilai. Lalu saya sengaja menanam tanaman yang buahnya disukai burung kutilang yaitu Salam.
Saat berrbuah merah kecil - kecil banyak sekali, bagai mengundang burung liar hingga puluhan ekor jumlahnya. Agar benihnya ditebar di banyak tempat sehingga terjadi proses regenerasi yang baik bagi pohon salam, daunnya di Eropa sangat dibutuhkan jumlah tak terbatas. Walaupun masyarakat kita banyak belum tahu besarnya " ceruk pasar " daun salam di dalam maupun di luar negeri . Tahunya cuma bagian dari bumbu dapur sebagai penyedapnya.
Sehingga beliau membuat target di sekitar villanya mau ditanam pohon salam agak banyak. Agar hadir juga burung kutilang lebih banyak lagi. Yang pada akhirnya hadir rasa bahagia karena membahagiakan kehidupan lain, ciptaan Nya juga. Mendengar cerita rencana itupun ikut bahagia, padahal baru rencana. Apalagi jika itu betul dijalankan, hem jauh lebih bahagia lagi rasannya.
Sawahnya di tengah pekarangan yang mau diaktifkan luasnya 3 ha. Tegalannya 4 ha dengan dengan tanaman beragam tapi selama ini tiada pendapatan yang berarti. Persis umumnya yang saya tahu. Sawahnya mau diaktifkan agar banyak cacing dan belut agar hasilnya organik. Saran saya agar ditabur pupuk organik 5 ton/ha, dolomit 2 ton/ha dan biang mikroba curah 20 liter/ha. Tiap 2 tahun sekali. Dibajak traktor agar homogen mutunya lalu 2 minggu berikutnya mulai ditanam.
Maka 3 bulan lagi akan banyak strain mikroba lawannya penyakit berbiak massal melindungi (mencegah) ancaman penyakit . Bahkan cacing, belut, katak dan kelelawar pemangsa wereng hama tanaman akan berbiak massal, itulah sahabat petani.
*Bagai menjabarkan Hadis Nabi " _Kasihi yang di Bumi, niscaya yang di Langit mengasihimu_ ".*
*Bagai wujud konkret dari Tri Hita Karana ; " _Taqwa kepada Nya, mencintai sesamanya dan menghormati kehidupan lainnya._ "*
Salam Bahagia🇲🇨
Pak Tani
Comments
Post a Comment