Skip to main content

Kurangnya Budaya Baca Bagi Anak Bangsa

PENTINGNYA BUKU SAKU INOVASI
Demi ilmu teori dan ilmu hikmah, sebelum saya membangun usaha peternakan sapi di tengah kebun. Berbulan - bulan saya baca terus buku teori hal peternakan terintegrasi. Begitu juga video - video terkait di atas mencari di youtube. Tak luput juga tanpa malu bertanya kepada para ahli/pakar atau prkatisi berpengalaman. Semua ahli/pakar dan praktisi sangat welcome.

Terasa masih kurang lalu ke lokasi peternakan. Di antaranya PT Lembu Jantan Perkasa di Medan. PT Riau Agro Mandiri Pekanbaru. Kandang Sapinya Drh Nanang di Lampung. PT Astra Agro Lestari di Pangkalanbun. Terakhir milik masyarakat produsen tahu  terintegrasi sapi di Genteng Banyuwangi.

Setelah itu saya analisa plus minusnya (analisa SWOT) antar pola yang sudah dikerjakan oleh banyak pihak tersebut. Guna cegah dini masalah dan mengunci resiko investasi. Setelah serasa matang baru memulai dengan skala kecil uji lapangan dengan kajian intensif. Saat sesuai harapan baru ekspansi.

Prosedur di atas membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan dana cukup besar. Tidak semua pelaku usaha mau melakukan hal serupa di atas. Yang bermodal besar paling dipercayakan kepada ahlinya teknis untuk mengurusnya. Yang modal kecil tidak mau kehilangan pengorbanan di atas.  Idealnya ada jalan pintas untuk mendapatkan itu senua yaitu buku saku inovasi.

Beberapa bulan lalu, saya dapat undangan sebuah acara yang diadakan oleh Balitbangtan Kementan. Lalu dapat buku mewah tebal isinya sangat bagus sayangnya jumlahnya sangat - sangat terbatas. Terpikir oleh saya, andaikan buku itu diperkecil jadi Buku Saku Inovasi Petani atau kalau di Militer Buku Saku Prajurit. Agar sesuai prosedur dan termotivasi untuk inovatif.

Niscaya kalau semua petani dapat itu kapasitas pola pikir dan tindakannya akan terdongkrak. Karena itu riil membangun SDM. Ujungnya petani sejahtera, betah bertani maka negara juga kuat.


Salam Memangun SDM 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani

Comments

Popular posts from this blog

Silahkan Impor, Tapi Perhatikan Juga Dampaknya

MENGURAI DAMPAK IMPOR Wayan Supadno Sesungguhnya ekspor impor adalah hal biasa karena hanyalah proses perdagangan antar negara karena tak kan mungkin satu negara mampu memenuhi semua kebutuhannya oleh dirinya sendiri (total swasembada). Pasti sebagian kebutuhannya harus tergantung dari negara lain (impor). Hanya akan jadi masalah jika nilai impornya lebih besar dari nilai ekspornya. Defisit. Cadangan devisa beresiko. Proses terjadinya impor normatif akibat dari banyak hal. Di antaranya saat daya pasokan kurang dibandingkan jumlah kebutuhan, saat harga impor jauh lebih murah dari pada harga barang yang ada di dalam negeri.  Tentu menjadikan hal tersebut berdampak bukan hanya pada neraca perdagan saja. Tapi juga berdampak pada makin meluasnya angkatan kerja di luar negeri. Sekaligus menyempitkan angkatan kerja di dalam negeri terkait barang tersebut. Pernyataan di atas dulu sering kali disampaikan oleh Bp BJ Habibie. Contoh sedehananya : 1. Gula, kita impor 7 juta to...

Dampak Inflasi terhadap Iklim Usaha

PROBLEMATIKA IKLIM USAHA Prinsipnya, saya pribadi sangat memahami jika pemerintah berusaha mengendalikan agar harga pangan stabil tetap bisa kompetitif murah wajar. Agar inflasi tidak naik yang berdampak pada proses mengerek interest rate (suku bunga) bank. Dampak lanjutannya biaya produksi naik akibat upah kerja yang minta naik. Ekstrimnya lagi jika inflasi naik maka angka kemiskinan sulit diturunkan. Makin tidak kompetitif lagi. Kondisi seperti ini pasti sangat dihindari oleh semua pemimpin. Fokus pada biaya pembiayaan yang kalau diaudit selama ini paling besar kontribusinya menaikkan angka inflasi adalah sektor pangan dan transportasi (BPS). Sehingga sering langkah cepatnya dengan cara impor pangan murah agar kembali turun. Inflasipun kembali stabil. Di balik proses itu semua, adanya harga pangan naik sesungguhnya karena jumlah pasokan (produksi) lebih sedikit dibanding permintaan pasar atau karena harga di dalam negeri jauh lebih mahal dari harga di luar negeri. Singkatn...

Bagaimana agar Bisnis Optimal ?

OPTIMALISASI PELUANG PADA RUAS - RUAS BISNIS Sekitar 1,5 tahun lalu, salah satu perusahaan besar sehat dan sudah _Tbk_. Mengadakan acara rapimnas sekaligus rakornas para penelitinya. Kebetulan saya dapat undangan ngisi acara diskusi hal pupuk hayati. Sungguh proses pembelajaran ilmu hikmah. Arus kas nya dibuka sehingga tahu persis cabang usaha mana yang paling produktif dan cabang usaha mana yang masih jadi benalu. Di antara yang memberi kontribusi diurai lagi secara hukum pareto., ketemulah yang paling besar kontribusinya. Pada kebunnya yang luas tersebut ternyata kontribusi terbesarnya dari pupuk hingga 60% nya dari total biaya produksinya. Lalu dibuatlah perusahaan yang tupoksinya membuat formula kebutuhan pupuk kimia, impor bahan jadi distop beralih membuat formula sendiri dan memelihara sapi sebagai pabrik pupuk organik. Hasilnya bisa menekan biaya lagi hingga 30% dibanding beli yang sudah jadi siap aplikasi. Bahkan kapasitas produksi pabrik formulanya ditingkatkan guna...