Skip to main content

Pelajari Proses Impor

KATANYA, HIDUP DI INDONESIA PALING ENAK JADI IMPORTIR PANGAN


Dua tahun silam, saya kedatangan tamu 2 orang. Memakai mobil mewah yang harganya di atas Rp 3 milyar dan baru. Saya mengenali sebelumnya tapi belum dekat amat, sudah 3x berkunjung ke rumah Cibubur.

Di pagi hari sabtu itu datang dengan misi khusus. Intinya mengajak saya agar mau bergabung dengan penyertaan modal cukup lumayan. Kalkulasi logis labanya sangat menggiurkan. Tugas saya mencari kuota impor gula agar dapat makin besar lagi. Nyatanya impor pangan Indonesia memang makin melambung.

Hanya itu tugas saya, menaikkan kuota impor katanya. Tugas mereka proses pencarian barang termurah, impor hingga pemasarannya yang begitu skillnya diuraikan. Saya terperangah karena asli mencetak cepat dana besar. Terasa mudah dan cepat kalau mau mendongkrak kesejahteraan.

Sayangnya, anggapan mereka salah. Dianggapnya saya punya banyak jalur khusus untuk mengegoalkan kuota impor gula agar dapat lebih besar lagi. Dianggapnya juga saya mudah tertarik dengan usaha yang belum saya kuasi.

Sekalipun marketable, sangat feasible, rendah resiko bahkan bankable. Di luar negeri maks Rp 4.000/kg di dalam negeri minimal Rp 8.000/kg.  Laba ekstrim besar bisa dicetak beberapa tahun saja bisa untuk dinikmati jangka panjang. Hem..maklum kita impor gula di atas 7 juta ton/tahun.

Jawaban saya sederhana dan singkat. Biarlah kami hidup bersahaja saja. Menikmati ala kadarnya, ternak sapi di tengah kebun. Sekaligus ikut menampung hasil panen;para petani sekitar lalu dijualkan ke pabrik yang mau menghargai paling tinggi .

Rasanya..
Itu cukup untuk mengantar anak - anak membangun dirinya meraih ilmu kehidupan. Toh anak - anak tiada satupun yang minta warisan harta berlimpah. Semoga kelak mereka bermanfaat nyata.


Salam Stop Impor 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani

Comments

Popular posts from this blog

Silahkan Impor, Tapi Perhatikan Juga Dampaknya

MENGURAI DAMPAK IMPOR Wayan Supadno Sesungguhnya ekspor impor adalah hal biasa karena hanyalah proses perdagangan antar negara karena tak kan mungkin satu negara mampu memenuhi semua kebutuhannya oleh dirinya sendiri (total swasembada). Pasti sebagian kebutuhannya harus tergantung dari negara lain (impor). Hanya akan jadi masalah jika nilai impornya lebih besar dari nilai ekspornya. Defisit. Cadangan devisa beresiko. Proses terjadinya impor normatif akibat dari banyak hal. Di antaranya saat daya pasokan kurang dibandingkan jumlah kebutuhan, saat harga impor jauh lebih murah dari pada harga barang yang ada di dalam negeri.  Tentu menjadikan hal tersebut berdampak bukan hanya pada neraca perdagan saja. Tapi juga berdampak pada makin meluasnya angkatan kerja di luar negeri. Sekaligus menyempitkan angkatan kerja di dalam negeri terkait barang tersebut. Pernyataan di atas dulu sering kali disampaikan oleh Bp BJ Habibie. Contoh sedehananya : 1. Gula, kita impor 7 juta to...

Kalibrasi hasil Inovasi

PENTINGNYA UJI KALIBRASI HASIL INOVASI Sejujurnya sayalah orang paling bersyukur bisa dekat dengan banyak peneliti yang menghasilkan inovasi. Bahkan punya banyak sumber informasi hasil inovasi dari luar negeri. Prinsip asal paling kompetitif, efisien dan efektif, itulah idealnya inovasi. Itulah yang dicari petani agar lestari berkelanjutan. Hasil inovasi harus dikalibrasi pembanding, misal saja ; 1. Cipta kondisi membuat lumbung pakan sapi di samping kandang. Rumput Pack Chong hasil inovasi Thailand kadar protein 17% potensinya 600 ton/ha/tahun. Jika selama ini harga termurahnya Rp 600/kg di kandang peternak modern. Maka omsetnya setara 600 ton x Rp 600/kg = Rp 360 juta/ha/tahun.  Kalau goal 80% nya saja Rp 280 juta/ha/tahun. Pembandingnya rumput biasa non inovatif kadar proteinnya hanya di bawah 10% dan hanya maksimal 60 ton/ha/tahun. 2. Cipta kondisi menekan biaya muat sawit. Berkat adanya teknologi Loader bisa hanya Rp 3.000/ton untuk 200 ton/hari. Pemban...

Bagaimana agar Bisnis Optimal ?

OPTIMALISASI PELUANG PADA RUAS - RUAS BISNIS Sekitar 1,5 tahun lalu, salah satu perusahaan besar sehat dan sudah _Tbk_. Mengadakan acara rapimnas sekaligus rakornas para penelitinya. Kebetulan saya dapat undangan ngisi acara diskusi hal pupuk hayati. Sungguh proses pembelajaran ilmu hikmah. Arus kas nya dibuka sehingga tahu persis cabang usaha mana yang paling produktif dan cabang usaha mana yang masih jadi benalu. Di antara yang memberi kontribusi diurai lagi secara hukum pareto., ketemulah yang paling besar kontribusinya. Pada kebunnya yang luas tersebut ternyata kontribusi terbesarnya dari pupuk hingga 60% nya dari total biaya produksinya. Lalu dibuatlah perusahaan yang tupoksinya membuat formula kebutuhan pupuk kimia, impor bahan jadi distop beralih membuat formula sendiri dan memelihara sapi sebagai pabrik pupuk organik. Hasilnya bisa menekan biaya lagi hingga 30% dibanding beli yang sudah jadi siap aplikasi. Bahkan kapasitas produksi pabrik formulanya ditingkatkan guna...